Banner 468 x 60px

 

Minggu, 19 Maret 2017

Bahaya Hamil Saat Usia Muda & Remaja

0 komentar

Pemerintah Indonesia memberlakukan peraturan pembatasan usia pernikahan karena memiliki alas an yang sangat penting bagi kesehatan wanita yaitu mencegah mencegah terjadinya kehamilan dini pada remaja karena kehamilan dini pada remaja dapat menimbulkan resiko kesehatan pada wanita dan meyebabkan kematian serta kelahiran bayi prematur.

Menurut Dokter Spesialis Obsentri & Ginekologi  Dr. Nurdadi Saleh , SpOG Kehamilan yang terjadi pada wanita dibawah usia 22 tahun sangat beresiko tinggi bagi kesehatan , Banyak kelainan dapat terjadi pada si ibu dan pada janin dikarenakn kondisi fisik si ibu yang belum sempurna karena si ibu masih berusia remaja yang belumcukup umur untuk mengandung.

Menurut Dr. Nurdadi,SpOG Kematian ibu saat mengandung banyak terjadi pada ibu yang mengandung masih berusia muda dan remaja , kematian karena mengandung di usia dini dikarenakan meningkatnya Resiko preeklamsia atau tekanan darah tinggi saat hamil

Kasus Kematian ibu muda kembali mencuat setelah di media social ramai diberitakan kisah Nur Yanthi Nadhinna seperti yang dituliskan oleh Afrizal suaminya , wanita asal medan tersebut meninggal saat mengandung di usia 17 tahun. Meskin belum dapat diketehui penyebabnya , namun mengandung pada saat usia dini sangat banyak mempunyai resiko kesehatan bagi si ibu.

Pada perempuan usia remaja atau di bawah 18 tahun, pertumbuhan panggulnya belum sempurna. Mereka pun akhirnya berisiko mengalami kelainan panggul. Tak sedikit yang harus melahirkan dengan operasi caesar karena panggul yang belum tumbuh sempurna sehingga persalinan normal sulit dilakukan.

Berikut beberapa bahaya yang mengancam bila wanita menikah dan hamil di usia muda (sebelum 22 tahun):

  • Secara organ reproduksi ia belum siap untuk berhubungan atau mengandung, sehingga jika hamil berisiko mengalami tekanan darah tinggi (karena tubuhnya tidak kuat). Kondisi ini biasanya tidak terdeteksi pada tahap-tahap awal, tapi nantinya menyebabkan kejang-kejang, perdarahan bahkan kematian pada ibu atau bayinya.

  • Sel telur yang dimiliki oleh perempuan tersebut belum siap.

  • Berisiko mengalami kanker serviks (kanker leher rahim), karena semakin muda usia pertama kali seseorang berhubungan seks, maka semakin besar risiko daerah reproduksi terkontaminasi virus.

menikah di usia muda membuat wanita secara permanen menjadi tidak mandiri dan selalu bergantung pada suaminya, sehingga nantinya akan mempengaruhi pada status sosial dan ekonomi.

“Istri yang masih remaja biasanya tidak mendapatkan pendidikan yang cukup sehingga memotong peluang untuk dapat mandiri, termasuk untuk mencari pelayanan kesehatan reproduksi. Dengan demikian, mereka lebih mungkin terpapar banyak risiko kesehatan, tidak hanya risiko kehamilan tetapi juga kekerasan, infeksi menular seksual termasuk HIV dan AIDS,”

0 komentar:

Posting Komentar

 
Klinik Aborsi © 2017